Keanggunan Gerak dan Penghormatan Adat
Tari Baksa Kembang adalah tarian klasik khas Kalimantan Selatan yang secara historis digunakan untuk menyambut tamu-tamu kehormatan, bangsawan, atau tokoh penting. Tarian ini melambangkan keramahan, penghormatan, dan keanggunan budaya Banjar.
Gerakan yang Lembut dan Anggun
Tarian ini dibawakan oleh penari wanita—dapat dibawakan secara tunggal, berpasangan, atau berkelompok—dengan gerakan yang terkenal **lembut, luwes, dan anggun**. Gerakan-gerakan tersebut merefleksikan sikap sopan santun dan rasa hormat yang tinggi kepada para tamu. Fokus utama tarian ini adalah pada ekspresi wajah yang tenang dan penggunaan tangan yang memainkan properti utama.
Properti Utama: Kembang Bogam
Properti paling khas dari tari Baksa Kembang adalah **Kembang Bogam**, yaitu rangkaian bunga yang terdiri dari berbagai jenis bunga segar. Di akhir tarian, bunga bogam ini akan diserahkan kepada tamu yang disambut sebagai bentuk **penghormatan tertinggi** dan lambang persahabatan serta harapan baik. Prosesi penyerahan bunga ini menjadi puncak dan inti dari tarian penyambutan tersebut.
Kostum dan Tata Rias
Penari mengenakan busana yang indah dan mewah, seringkali didominasi warna-warna cerah seperti merah, kuning, dan hijau, dihiasi sulaman emas. Bagian kepala dihiasi dengan mahkota atau hiasan rambut tradisional yang mencolok, menambah kesan kebangsawanan dan kemewahan tarian klasik ini.
Kontekstualitas Adat
Tari Baksa Kembang bukan hanya sekadar hiburan, tetapi merupakan bagian penting dari ritual penyambutan adat Banjar. Tarian ini mencerminkan filosofi budaya Banjar mengenai keramahan, keindahan, dan cara menghormati orang lain dengan cara yang paling terhormat.