Keagungan Adat & Filosofi Pelaminan
Pelaminan adat Kalimantan Selatan ini merupakan wujud nyata dari keagungan budaya dan harapan yang mendalam bagi pasangan yang menikah. Ditata megah, pelaminan didominasi oleh perpaduan warna merah dan kuning keemasan.
Filosofi Warna: Merah dan Emas
Pelaminan Banjar didominasi oleh perpaduan warna **merah** yang melambangkan keberanian dan gairah, serta **kuning keemasan** yang mewakili kemuliaan, martabat, dan kebahagiaan. Penggunaan warna-warna ini bukan sekadar estetika, melainkan doa visual untuk kehidupan rumah tangga yang penuh wibawa dan semangat.
Simbolisme Naga: Kekuatan dan Perlindungan
Elemen sentral yang tak terpisahkan dari Pelaminan Banjar adalah hiasan **Naga** yang ditempatkan pada bagian atas (mahkota) pelaminan. Naga ini melambangkan kekuatan, penjagaan, dan tolak bala, menjadikannya simbol perlindungan spiritual. Kehadiran naga menunjukkan adanya akulturasi budaya yang kaya—memadukan unsur tradisional Banjar dengan pengaruh Melayu, Dayak, dan Tionghoa—di mana naga dipercaya membawa keberuntungan dan kemakmuran.
Elemen Utama Pelaminan
Setiap detail Pelaminan Banjar dipertimbangkan dengan cermat:
- **Singgasana:** Kursi pengantin yang ditinggikan, melambangkan status raja dan ratu sehari, diharapkan membawa martabat dan kewibawaan dalam rumah tangga.
- **Ukiran & Motif:** Detail ukiran kayu yang rumit atau motif kain Sasirangan yang digunakan sebagai latar mencerminkan kekayaan seni ukir khas Banjar.
- **Ornamen:** Hiasan bunga gantung, patung, dan ornamen lain yang memperindah pelaminan juga membawa makna kesuburan dan kesejahteraan.
Pelaminan Sebagai Doa Simbolis
Pada akhirnya, seluruh elemen pelaminan ini adalah **doa simbolis** yang mengalirkan harapan untuk kehidupan rumah tangga yang kokoh, harmonis, penuh wibawa, dan dilindungi dari segala marabahaya. Pelaminan tidak hanya dekorasi, tetapi juga panggung harapan terbaik bagi masa depan pengantin.